WELL COME...


widgets

Selasa, 30 April 2013

POHON COKLAT DAN MANCANG DAPAT MENGHASILKAN LISTRIK

Berawal dari keingin tahuan yang besar terhadap lingkungan sekitar, saya memcoba memyelidiki apa saja yang terpikir dalam pikiran saya, terutama apa saja yang dapat menghasilkan listrik dengan mudah dan aman bagi lingkungan sekitar kita. Untuk mewujudkan maksud tersebut, saya memesan sebuah multimeter Digital. Alasan pemilihan multimeter digital adalah memiliki ketelitian pengukuran yang tinggi, dan hasilnya langsung dapat dibaca pada angka yang tertera di layar LCD. Adapun bahan-bahan lain yang dipersiapkan adalah lempengan seng sebagai elektroda negatif dan tembaga sebagai elektroda positif, wayer penghubung dan penjepit buaya.
Penelitian pertama saya melakukan pada batang coklat, kebetulan ada disekitar kediaman saya, dengan menancapkan lempeng seng dan tembaga pada batang tersebut. Lalu saya hubungkan wayer dengan penjepit buaya pada lempengan seng ke kabel hitam(-) pada multimeter, dan lempengan tembaga ke kabel merah (+). Hasilnya multimeter mengeluarkan angka 0,739. Itu artinya beda potensial (tegangan listrik) yang dihasilkan adalah 0.739 Volt.
Selanjutnya percobaan saya lakukan pada pohon mancang(bahasa Aceh), dengan cara yang sama yaitu menancapkan lempengan tembaga dan seng pada pohon tersebut dan menghubungkan dengan multimeter. Ternyata pohon mancang menghasilkan tegangan yang lebih besar dari pada pohon coklat yaitu 0,927 Volt. Saya berpikir karena tegangan yang dihasilkan pohon mancang lebih besar dari pohon lain, memungkin untuk melakukan percobaan selanjutnya.


Tegangan yang dihasilkan pohon coklat dan pohon mancang adalah tegangan yang dihasilkan oleh satu sel, bagaimana kalau beberapa pohon kita gabungkan dimana masing-masing pohon kita gunakan elektrodanya?.Saya lakukan percobaan dengan menggabungkan 3 batang coklat yang jaraknya kira-kira 3 meter, sebagaimana kita menggabungkan 3 buah baterai secara seri, dengan asumsi tegangannya bisa bertambah yaitu : E total =E1+E2+E3. Dengan anggapan 1 batang coklat menghasilkan 0,927 Volt, maka 3 batang menghasilkan 3 x 0,927 Volt = 2,781 Volt. Hasilnya dengan menggabungkan 3 batang coklat tegangan yang dihasilkan tidak bertambah, hanya mendekati 0,927 Volt. Ternyata penyebabnya adalah ketiga pohon coklat tadi saling terhubung satu sesama lain melalui tanah. Memisahkan ketiganya tidaklah mungkin kecuali pohonnya dicabut. Untuk membuktikan hal tesebut saya memotong  dahan coklat, lalu membagi-bagikan dalam tiga bagian, tiap bagian ditancapkan elektroda sebagaimana yang dilakukan pada pohon coklat. Pertama saya melakukan pengukuran pada sepotong dahan dan menghasilkan 0,739 Volt, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.




Selanjutnya masing-masing potongan dahan yang sudah ditancapkan elektroda saling digabungkan satu sama lain, dimana elektroda positif dahan satu dihubungkan dengan elektroda negatif  dahan yang lain, dan pada ujung dari penggabungan tersebut dihubungkan dengan multimeter. Hasilnya tegangan lebih besar yaitu 2,888 Volt. Ini membuktikan dahan-dahan yang saling dipisahkan dapat menghasilkan tegangan yang lebih besar.

Menghasilkan listrik dari pohon yang telah dipotong hanya terjadi dalam waktu terbatas, yaitu selama pohon tersebut masih basah. Jika sudah mongering maka cairan didalamnya yang bersifat sebagai elektrolit tidak ada lagi,dan pohonpun tidak dapat  menghasilkan listrik. Agar listrik dapat dihasilkan secara terus menerus, maka pohon harus dalam keadaan hidup, dan agar tegangan dapat digandakan agar lebih besar, maka media penanaman pohon-pohon tersebut harus terpisah. Hal ini dapat dilakukan dengan menanam pohon-pohon tersebut dalam pot-pot yang berlainan yang tidak terhubung melalui tanah, dapat dilakukan dengan mengisolasinya dengan karet atau atau isolator lainnya.

Diteliti Oleh : Abdul Gani,S.Pd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar