WELL COME...


widgets

Kamis, 13 Agustus 2015

VOLTASE LISTRIK YANG SELALU RENDAH, MAKA PELANGGAN SIAP-SIAP SAJA TAGIHAN LISTRIK YANG DI BAYAR LEBIH BESAR….MENGAPA DEMIKIAN?


Besarnya pemakaian energi yang digunakan pelanggan tiap bulan di ukur oleh sebuah alat yang dinamakan kWhmeter yang terdapat pada rumah setiap penggannya.  Petugas hanya mencatat berapa angkan yang tertera pada alat tersebut. Pernahkan anda memikirkan bagaimana alat tersebut bekerja? Prinsip dasar kerja alat kwhmeter analog adalah sebuah piringan logam yang terletak dalam inti besi dan dapat berputar bila inti besi tersebut menimbulkan medan magnetic.  Medan magnetic yang timbul pada inti besi tersebut dihasilkan dari kawat tembaga berlapis email (kumparan) yang digulung sekitar lima lilit pada inti besi, yang terhubung seri dengan peralatan listrik yang digunakan oleh pelanggan.  Makin banyak peralatan listrik yang diginakan otomatis semakin besar kuat arus yang mengalir melalui kumparan, sehingga makin kuat pula medan magnetic yang dihasilkan dan makin cepat putaran piringan logam tersebut dan semakin besar pula angka yang dihasilkan kWh meter. Sebaliknya jika seluruh peralatan listrik dimatikan (stekernya dicabut)  atau NCB dimatikan, maka tidak ada arus yang mengalir melaluli kumparan, maka piringan logam tidak berputar. Jadi perlu diingat bahwa cepat lambatnya putaran piringan logam kWh meter ditentukan oleh kuat arus yang mengalir melalui kumparannya, bukan Voltase listrik yang diterima (karena kumparan disusun seri dengan beban atau peralatan listrik).

      Lalu Apa hubungannya voltase dengan tagihan listrik? Peralatan listrik modern seperti TV, computer dan peralatan yang menggunakan power regulator otomatis, akan mengatur sendiri kebutuhan daya yang dibutuhkannya, sehingga tetap menyala dengan normal walaupun voltase listrik rendah. Tidak seperti dulu peralatan listrik tidak dapat menyala atau kinerjanya kurang jika voltase listriknya menurun. Ingat Daya P = V.I (watt atau VA), dimana V adalah voltase (volt) dan I kuat arus (ampere). Untuk menghasil kan P yang konstan sedangkan V rendah, maka power regulator secara otomatis menarik arus lebih besar dari jaringan listrik. Dengan kata lain kuta arus yang mengalir melaui power regulator lebih besar, dan arus  pada kumparan kWh meter juga lebih besar.

        Sebagai contoh : Sebuah TV dengan daya 100 VA (daya untuk arus bolak-balik)  bekerja pada tegangan 220 Volt, maka arus yang dibutuhkan adalah :  P = V.I, dimana I = P/V, maka I = 100 w / 220 V = 0,45 A. jika voltase yang mengalir pada TV tersebut hanya 180 V, maka kuat arus adalah : 100w / 180 v = 0,56 A. (ingat regulator otomatis) jadi kuat arus mengalami peningkatan sebesar 0,11 A,  Itu baru satu peralatan Listrik, bayangkan berapa peralatan listrik yang kita gunakan menggunakan regulator otomatis, makin banyak peningkatan kuat arus yang mengalir, yang kesemuanya mengalir melalui kumparan kWh meter ( Sesuai Hukum Kirchorf), sehingga meningkatkan medan magnetic pada kumparan dan putaran piringan kWh meter lebih cepat  dan kenaikan angka yang ditunjuk mengalami peningkatan dengan sendirinya tagihan listrik yang harus dibayar juga bertambah.

       Adapun peralatan listrik yang tidak atau belum menggunakan regulator otomatis seperti seterika listrik, dispenser, pemanas air, pompa air, blender, mixer,dan lain-lain. Anda bias amati sendiri bagaimana kinerja alat tersebut voltase listrik kurang. Anda tentu pernah menyeterika pakaian di malam hari, pasti bedakan panas yang dihasilkan dibandingkan di siang hari? Itu karena voltasenya kurang dan daya listrik yang digunakan untuk memanaskan seterika juga berkurang, sesuai dengan persamaan , dimana V berkurang sedangkan R tetap maka Daya yang diterima juga berkurang, dan arus juga mengalami penurunan sesuai persamaam ,    V berkurang dan R tetap maka I juga berkurang. Itu karena seterika hanya menggunakan elemen pemanas yang resistansinya (R) yang tetap, hanya saja ada tambahan thermostart untuk mengatur panas atau suhu saja, bukan mengatur daya. 

      Teknologi terbaru kini juga telah menerapkan regulator otomatis pada beban induktif seperti motor compressor AC, Kulkas, Pengatur tegangan otomatis (AVR) yang sering digunakan  pada televisi dan komputer, peralatan tersebut secata otomatis memindahkan cabang atau ujung kumparan secara elektronik sehingga daya yang dihasiilan tetap stabil,prinsipnya juga sama, bila voltase listrik turun maka peralatan elektronik memindahkan titik kontak cabang dimana jumlah lilitannya kurang sehingga menghasilkan output daya yang stabil, hal ini juga akan menaikkan kuat arus reaktansi induktif sebuah kumparan sebanding jumlah lilitannya. 

        Bukti dari  pengalaman, rumah saya menggunakan listrik dengan arus maksimal pada NCB adalah 6 A, bila voltase listrik normal ( mendekati 220 Vol) lalu saya nyalakan AC maka putaran compressor normal dan pembatas arus (NCB) tidak lepas. Sebaliknya jika voltase 150 Volt kebawah maka putaran compressor AC terasa berat dan suaranya kasar, hanya beberapa menit saja pembatas arus (NCB) lepas (off) dan aliran listrik akan terhenti seluruhnya, itu karena arus yang mengalir melebihi 6A, padahal voltasenya 150 Volt. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar